Jumat, 16 Maret 2012

Tugas Tulisan Bebas (periode 17 Maret 2012)


Nama : Andika Pratama
NPM : 29210466
Kelas : 2 EB 22
Mata Kuliah : Aspek Hukum Dalam Ekonomi

Efek Kenaikan BBM 2012 Tidak Sehebat 2005

Jakarta - Pemerintah berencana akan menaikkan harga bahan bakar bersubsidi di bulan April mendatang. Bagi banyak pihak, kebijakan tersebut diprediksi akan menurunkan penjualan mobil secara nasional. Tapi bagi Toyota, hal itu hanya akan terjadi sementara.

Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto mengatakan kalau pasar mobil Indonesia akan terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Kenaikan harga BBM pun diprediksi tidak akan terlalu signifikan mempengaruhi penjualan mobil secara nasional.

"Efek pasti ada, tapi saya rasa itu hanya gejolak di 3-4 bulan pertama saja," tandasnya di Karawang, Jawa Barat, Kamis (8/3/2012).

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) sendiri telah memprediksi kenaikan penjualan mobil di 2012 akan mencapai rentang angka 930 ribu sampai 990 ribu unit, naik dari 860 ribu unit penjualan tahun lalu.

Prediksi kenaikan angka penjualan ini pun menurut Gaikindo sudah memasukkan prediksi gejolak yang mungkin timbul dari kenaikan harga BBM bersubsidi ini.

"Jangan bandingkan kenaikan sekarang dengan 2005, karena di 2005 kenaikan BBM hampir 100 persen yang membuat sektor keuangan ketar-ketir, untuk kenaikan sekarang tidak akan sehebat itu efeknya," tandas Joko.

Dari catatan detikOto, pada bulan Oktober 2005 saat harga BBM naik 125 persen, penjualan mobil langsung terkoreksi hampir dari setengahnya. Bila biasanya penjualan per bulan mencapai 50.000 unit, maka sebulan setelah harga BBM naik, penjualan mobil seret menjadi sekitar 26.000 unit.

SUMBER :

http://oto.detik.com/read/2012/03/08/143153/1861584/1207/efek-kenaikan-bbm-2012-tidak-sehebat-2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar